Jumat, 03 Mei 2013

Pesona Waduk Sermo dan Perbukitan Kalibiru di Kulonprogo



Sudah sejak berminggu-minggu sebelumnya kami sudah merencakan touring bersama. Beserta teman-teman SMA saya yang sampai saat ini, semester8 pun, masih sering berkumpul bersama dan melakukan perjalanan ke berbagai objek wisata. Hari itu, Sabtu, 27 April 2013, kami semua berkumpul di rumah Muti yang terletak di daerah Nologaten. As usual, saya yang terkenal ngaret diantara yang lainnya, melakukan kebiasaan ngaret saya seperti biasanya. Kami janjian kumpul jam 13.00, dikarenakan Cachu ada kegiatan pembekalan KKN di kampusnya dari pagi sampai siang. Sementara disaat yang sama saudara saya, Imron, yang berdomisili di Jakarta datang ke Jogja bersama dengan temannya, Gita. Saudara saya baru sampai Jogja sekitar pukul 14.00. Saya yang sejak semula berencana mengajak Imron dan Gita untuk ikut touring  tanpa basa-basi lagi langsung menuju rumah Muti. Sekitar pukul 15.00 kami ber delapan, saya-Uut-Cachu-Risank-Muti-Joko-Imron-dan Gita, memulai perjalanan ke arah barat menuju kabupaten Kulonprogo. Kami melewati jalur dari  jalan Wates, sampai pertigaan lmpu merah yang menuju Kalibawang masih lurus terus, hingga menemui pertigaan lampu merah lagi, kami berbelok ke arah barat daya melewati jalur alternatif menuju pusat pemerintahan kota Kulonprogo. Dari sini kami tinggal mengikuti plang penunjuk jalan menuju Waduk Sermo.
Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 1jam dari pusat kota Jogja. Sekitar pukul 16.00 kami tiba di lokasi wisata. Saat kami tiba disana loket retribusi masuk daerah wisata sudah tutup, sehingga kami masuk daerah wisata tanpa membayar uang retribusi masuk, alias gratis! hhe . Kami pun langsung menuju musholla untuk menunaikan salat Ashar berjamaah. Setelah itu baru kami menuju pinggiran waduk sermo untuk menikmati keindahannya dan juga berfoto-foto.

Muti dan Risank berfoto di tepi Waduk Sermo

Panorama dari tepi Waduk Sermo

Yang menakjubkan dari touring kali ini adalah Cachu sengaja membawa 2 buah alat pancing beserta 2 kantong umpan cacing yang dibeli sebelum melakukan perjalanan. Cachu dan Joko mengeluarkan alat pancing mereka dan berusaha untuk melakukan adegan memancing ikan. Namun alat pancing tersebut pada akhirnya hanyalah menjadi aksesoris untuk berfoto-foto.. 
Joko dan Cachu yang sedang bergaya memancing
Setelah puas berfoto-foto di tepi waduk Sermo, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu objek wisata Kalibiru. Sebuah objek wisata perbukitan yang mana dari puncaknya terlihat panorama yang sangat indah. Kami menelusuri tepian jalan waduk Sermo hingga menemukan papan penunjuk arah ke  Kalibiru. Kami pun terus mengikuti papan penunjuk arah tersebut. Kondisi jalan menuju Kalibiru amat menanjak dan berkelok-kelok. Jarak yang kami tempuh dari waduk Sermo hingga Kalibiru kurang lebih 10km. Sesampainya di lokasi, kami memarkirkan sepedamotor kami di halaman rumah penduduk. Retribusi untuk masuk ke lokasi daerah wisata ini sebesar 2ribu rupiah saja. Cukup ekonomis.
Dari sini, kami masih harus melakukan perjalan menaiki bukit dengan berjalan kaki. Cukup melelahkan, namun terasa sedikit lebih ringan dengan bercanda dan tertawa bersama kawan-kawan. And finally, after hiking till the top and burn out the calories, we have arrived at the top of the hill. Di puncak ini terdapat gardu pandang yang dapat melihat panorama sekitar. Perbukitan biru tampak membentang luas mengelilingi kami. Pantai selatan pun tak luput dari pandangan kami. Namun sayang, matahari tertutup awan hingga waktu magrib sehingga pesona sunset dari bukit Kalibiru ini kurang maksimal. Namun, bagaimanapun juga pemandangan dari tempat ini luar biasa mengagumkan. Subhanallah..

Panorama dari puncak Kalibiru

2 komentar: