Sabtu, 04 Mei 2013

Ketenangan dan Kesunyian Air Terjun Sidoharjo-Samigaluh-Kulonrogo


Jumat malam, baru terencana perjalanan kami ini. Melalui Watssap saya message Uut untuk mengajaknya mencari air terjun Sidoharjo di daerah Samigaluh, Kulonprogo. Dan kami menawarkan pada teman-teman yang lain, ternyata Hana juga tertarik untuk ikut. Maka berangkatlah kami hari itu, Sabtu, 4 Mei 2013 tepat pukul 11.00. Uut dan Hana berboncengan menghampiri saya di rumah. Ketika akan berangkat, tak disangka ban motor saya bocor (lagi). Entah semacam hobi atau bagaimana, setiap akan touring ban motor saya sering sekali bocor. Maka terhentilah kami di tempat tambal ban dekat rumah saya. Sembari menunggu ban ditambal, saya dan Hana menikmati sarapan 'Ketoprak' di warung dekat tempat tambal ban.

Setelah selesai menambal ban, maka berangkatlah kami menuju destinasi kami. Kami melalui jalur jalan Godean ke arah barat. Dari pasar Godean kami masih ke arah barat hingga melewati jembatan kali Progo sampai pada perempatan pertama, yaitu perempatan Nanggulan. Lalu kami berbelok ke kanan ke arah utara mengikuti jalan yang berkelok-kelok dan naik turun dikarena jalanan merupakan area perbukitan. Hingga kami sampai pada perempatan lampu merah Dekso, yang ditandai dengan adanya sebuah Tugu, kami berbelok kiri ke arah barat. Dari sini perjalanan kami masih harus ditempuh sejauh kurang lebih 13 km lagi (catatan menurut spedometer sepedamotor kami). Perjalan dari sini mulai dihiasi dengan perbukitan yang amat indah dan sungai yang mengalir di sepanjang sisi kiri kami. Menjadikan perjalanan tidak membosankan, bahkan menjadi menyenangkan. Kita mengikuti jalan ini terus, hingga menemui sebuah papan plang MTS 4 Samigaluh yang dibawahnya juga terdapat plang arah menuju air terjun Sidoharjo, kami pun berbelok ke kanan dengan jalanan yang relatif naik. Disini kami berjalan terus mengikuti jalanan dan papan penunjuk arah. Papan penunjuk arah ini dibuat oleh KKN UAD dan KKN UII. Jadi jangan khawatir akan tersesat karena disetiap percabangan jalan akan ada papan penunjuknya. 

Jembatan Kali Progo di jalan Godean yang merupakan jalur menuru Air Terjun Sidoharjo
 Sampai pada papan penunjuk terakhir yang mengharuskan kami untuk belok kiri, dan sampailah kami di tempat parkir warga. Tarif untuk menitipkan sepeda motor hanyalah Rp 2.000,- dan mobil Rp 5.000,-. Sedangkan untuk kendaraan inap dikenakan tarif Rp 5.000,-. Dari tempat parkir ini kami masih harus berjalan kaki melalui jalan setapak dengan panorama sawah dan perbukitan disisi-sisi kami, kami menempuh perjalanan kira-kira 1km menuju lokasi. Dan tibalah kami di lokasi air Terjun.

Rumah warga tempat menitipkan kendaraan kami
Papan penunjuk arah menuju Air Terjun Sidoharjo


Pemandangan yang sangat indah, kami dihadapkan pada tebing setinggi 75m didepan kami. Seperti berada pada sebuah cekungan tersembunyi dan privasi. Sedikit disayangkan, air terjun sedang sedikit surut karena sudah 3minggu kota Jogja tidak diguyur hujan sehingga air sedikit kering. Namun hal ini tidak mengurangi keindahan air terjun tersebut. Disini terasa sangat sunyi dan tenang. Benar-benar serasa milik pribadi. Hanya dijumpai 2 wisatawan lain yang tengah asyik mengambil gambar, dan juga 4 bocah yang sedang mandi di air terjun. Bocah-bocah ini berenang sambil terkadang memanjat tebing dan melakukan loncat indah. Seakan tak mau kalah, kami pun menceburkan kaki kami ke dalam air. Dan ohh,, rasanya sangat sejuk.. :)

Berpose di depan Air Terjun Sidoharjo
Disini kami menghabiskan waktu dengan berfoto, memakan bekal kami, dan juga bermain air. Kurang lebih 1,5jam kami habiskan waktu kami di tempat ini. Diiringi dengan gemercik air terjun serta kicauan burung dan suara serangga sekitar, kami  menikmati keindahan alam dan juga ketenangan serta kesunyian air terjun di tempat ini. Dan setelah ini, kami masih akan melanjutkan perjalanan kami meuju destinasi selanjutnya, Grojogan Watu Jonggol yang lokasinya masih di Kecamatan Samigaluh-Kulonprogo.

Bocah penduduk sekitar sedang bermain dan mandi di Air Terjun Sidoharjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar