Kamis, 02 Mei 2013

Menjelajah Kotagede, Pusat Kerajaan Mataram Masa Lampau



Tepat di awal bulan Mei 2013, saya merencanakan untuk melancong ke kawasan Kotagede. Pukul 12.00 saya mulai menjemput parner touring saya, Tri Utami di rumahnya daerah Maguwoharjo. Saat melakukan perjalanan, terdapat insiden ban motor saya bocor, alhasil kami menunggu beberapa menit guna memperbaiki ban motor yang bocor. Setengah jam kemudian, kendaraan sudah siap ditumpangi lagi dan kami melaju ke arah kotagede melalui jalur Janti-JEC-Kotagede. Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah komplek makam raja-raja Mataram. sesampainya di gerbang lokasi, kami memarkirkan sepeda motor di tempat penitipan.

Pintu Masuk kawasan Makam Raja-Raja Mataram
Lalu kami pun melangkah masuk ke Lokasi, melewati Gerbang berarsitek kuno dan tradisional.  Pada Area Pertama kami langsung memasuki komplek masjid agung mataram kotagede. Konon, ini merupakan masjid pertama dan tertua di Yogyakarta, dengan arsitek dan ornamen khas masjid jaman dulu. Di pelataran masjid agung ini terdapat sebuah tugu yang terdapat jam di sisi-sisinya.

Masjid agung Mataram Kotagede

Selanjutnya kami menuju ke sisi kiri bagian masjid. Disana terdapat gerbang masuk menuju ke arah makam raja-raja Mataram dan juga ke Sendang Selirang. Area yang pertama yang kami hadapi adalah kompleks makam raja-raja mataram. Di komplek itu terdapat Bangsal Pengapit Ler yang diperuntukkan bagi kaum hawa, dan terdapat Bangsal Pengapit Kidul untuk kaum Adam. Untuk masuk ke area makam, ada hari-hari tertentu pengunjung dapat masuk ke area makam yaitu hari Minggu, Senin, Kamis mulai pukul 10.00, dan hari Jumat mulai pukul 13.00. Sayang sekali pada  hari itu adalah hari Rabu, dan kami tidak dapat masuk ke area makam. Selain itu, untuk masuk ke area makam, perlu pakaian khusus yang dapat disewa di depan area makam dengan membayar uang sewa 15ribu per paket.

Pengapit Kidul (kiri) - Gerbang masuk makan raja Mataram (tengah) - Pengapit Ler (kanan)

Selanjutnya kami menuju ke arah kiri dari gerbang makam raja-raja Mataram yang terdapat gapura menuju sendang Selirang. Terdapat 2 area sendang, yaitu sendang kakung di bagian barat dan sendang putri di bagian selatan yang keduanya dipisahkan oleh tembok. Menurut salah satu kuncen (juru kunci) di sana, air yang terdapat di sendang Kakung berasal dari mata air yang mengalir tepat di bawah makam dan masuk melalui lubang saluran di bawah sendang sebelah utara. Sedangkan air Sendang Putri bersumber dari bawah pohon beringin yang terletak di jalan menuju kompleks makam. Menurut sang juru kunci konon sendang ini adalah tempat mandi Panembahan Senopati ketika di Padepokan. Awalnya sendang ini muncul karena Panembahan Senopati ingin berwudhu sebelum sholat di masjid. Namun karena saat itu sedang tak ada air, Panembahan Senopati yang katanya sakti tersebut menjejakkan kakinya ke tanah sebanyak 3 kali dan muncullah mata air yang sekarang menjadi Sendang Selirang.
Komplek Sendang Kakung

Setelah puas berfoto di sendang Selirang, kami melanjutkan penjelajahan kami kearah selatan dari makam raja-raja Mataram. Sampailah kami di pemakaman Hasta Renggo. Tempat ini merupakan tempat disemayamkannya keluarga kerajaan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono. Menuju ke arah selatan dari makan Hasta Renggo, terdapat bangunan persis di tengan jalan yang didalamnya terdapat Batu Gilang yang dipercaya merupakan batu singgasana Panembahan Senopati dan juga Watu Gatheng yang dulunya adalah batu yang dipakai Raden Ronggo (Putra Panembahan Senopati) untuk bermain Gatheng (lempar batu).

Gerbang Makam Hasta Renggo (kiri) - Bangunan tempat Watu Gilang dan Watu Gatheng (kanan)
 Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke arah selatan kira-kira 100meter. Disana dapat ditemukan situs bangunan bersejarah Benteng Cepuri. Sudah menjadi ciri khas jaman dulu dalam komplek suatu kerjaan pasti dikelilingi tembok benteng yang mengelilingi. Terbuat dari batu yang sangat kokoh, benteng ini masih dapat ditemui memanjang di bagian selatan setinggi 0-2meter.
Benteng Cepuri

Dokumentasi Penjelajahan Objek Wisata Kotagede

Tidak ada komentar:

Posting Komentar